Cinta itu memang buta, terkadang karena cinta kita rela melakukan apa saja.
Namun karena cintalah, perbedaan bisa menjadi satu.
Ada yang mengatakan, cinta yang tulus memang tak memandang usia.
Meski begitu pernikahan yang terpaut usia yang sangat jauh bisa menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Seperti salah satu contoh seorang kakek yang menikah dengan seorang gadis muda.
Mereka jelas terpaut usia yang sangat jauh.
Jika dilihat wanita yang dinikahinya itu pantas menjadi cucunya.
Foto tersebut diunggah melalui akun Facebook bernama Siti Wulan Dari.
Di foto tersebut, lucunya sang kakek duduk di pelaminan dengan mengenakan kacamata hitam dan minum dengan menggunakan dot bayi.
Disampingnya duduk seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian pengantin lengkap dengan riasan di wajahnya.
Sejak diunggah pada 06/09/2016 sampai saat ini foto tersebut berhasil dibagikan sebanyak 5.228 kali, 6.200 like, dan 856 komentar.
Namun sampai saat ini masih belum ada kebenaran bahwa ini memang benar acara pernikahan atau hanya sekedar perayaan karnaval.
Bisa dilihat dari foto acara tersebut telihat berada di jalan.
Melihat foto itu, beberapa netizen mengatakan bahwa gadis itu hanya melihat harta yang dimiliki sang kakek.
Pamuji Setio : “Bukan cinta tapi uang yang bicara liat gds itu pegang hp. …uang yang jadi cinta bukan fisik sekarang yang jadi cinta.”
Rian Braling : “Mbahhhhhh….. Sisain gadis buat gnerasi kami mbah…. Jgn dimakan semua….”
Derista : “Ttp Jaya Klo aku ogah banget meski bnyk harta tapi tetep pasti selingkuh ..cari daun muda itu dosa khn mending nolak z.”
Salah seorang netizen pun ada yang mengatakan bahwa foto tersebut diambil ketika acara karnaval.
Heruka Khairul Amirin : “Lah itu kn cma acr karnaval 17an kmarennnn.. hadeh.”
Namun karena cintalah, perbedaan bisa menjadi satu.
Ada yang mengatakan, cinta yang tulus memang tak memandang usia.
Meski begitu pernikahan yang terpaut usia yang sangat jauh bisa menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Seperti salah satu contoh seorang kakek yang menikah dengan seorang gadis muda.
Mereka jelas terpaut usia yang sangat jauh.
Jika dilihat wanita yang dinikahinya itu pantas menjadi cucunya.
Foto tersebut diunggah melalui akun Facebook bernama Siti Wulan Dari.
Di foto tersebut, lucunya sang kakek duduk di pelaminan dengan mengenakan kacamata hitam dan minum dengan menggunakan dot bayi.
Disampingnya duduk seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian pengantin lengkap dengan riasan di wajahnya.
Sejak diunggah pada 06/09/2016 sampai saat ini foto tersebut berhasil dibagikan sebanyak 5.228 kali, 6.200 like, dan 856 komentar.
Namun sampai saat ini masih belum ada kebenaran bahwa ini memang benar acara pernikahan atau hanya sekedar perayaan karnaval.
Bisa dilihat dari foto acara tersebut telihat berada di jalan.
Melihat foto itu, beberapa netizen mengatakan bahwa gadis itu hanya melihat harta yang dimiliki sang kakek.
Pamuji Setio : “Bukan cinta tapi uang yang bicara liat gds itu pegang hp. …uang yang jadi cinta bukan fisik sekarang yang jadi cinta.”
Rian Braling : “Mbahhhhhh….. Sisain gadis buat gnerasi kami mbah…. Jgn dimakan semua….”
Derista : “Ttp Jaya Klo aku ogah banget meski bnyk harta tapi tetep pasti selingkuh ..cari daun muda itu dosa khn mending nolak z.”
Salah seorang netizen pun ada yang mengatakan bahwa foto tersebut diambil ketika acara karnaval.
Heruka Khairul Amirin : “Lah itu kn cma acr karnaval 17an kmarennnn.. hadeh.”
==========================================================
Malaysian is a federal constitutional monarchy located in Southeast Asia. It consists of thirteen states and three federal territories and has a total landmass of 330,803 square kilometres (127,720 sq mi) separated by the South China Sea into two similarly sized regions, Peninsular Malaysia and East Malaysia (Malaysian Borneo). Peninsular Malaysia shares a land and maritime border with Thailand and maritime borders with Singapore, Vietnam, and Indonesia. East Malaysia shares land and maritime borders with Brunei and Indonesia and a maritime border with the Philippines and Vietnam. The capital city is Kuala Lumpur, while Putrajaya is the seat of the federal government. With a population of over 30 million, Malaysia is the 44th most populous country. The southernmost point of continental Eurasia, Tanjung Piai, is in Malaysia. Located in the tropics, Malaysia is one of 17 megadiverse countries on earth, with large numbers of endemic species.
Malaysia has its origins in the Malay kingdoms present in the area which, from the 18th century, became subject to the British Empire. The first British territories were known as the Straits Settlements, whose establishment was followed by the Malay kingdoms becoming British protectorates. The territories on Peninsular Malaysia were first unified as the Malayan Union in 1946. Malaya was restructured as the Federation of Malaya in 1948, and achieved independence on 31 August 1957. Malaya united with North Borneo, Sarawak, and Singapore on 16 September 1963 to become Malaysia. Less than two years later in 1965, Singapore was expelled from the federation.[9]
The country is multi-ethnic and multi-cultural, which plays a large role in politics. About half the population is ethnically Malay, with large minorities of Malaysian Chinese, Malaysian Indians, and indigenous peoples. The constitution declares Islam the state religion while allowing freedom of religion for non-Muslims. The government system is closely modelled on the Westminster parliamentary system and the legal system is based on common law. The head of state is the king, known as the Yang di-Pertuan Agong. He is an elected monarch chosen from the hereditary rulers of the nine Malay states every five years. The head of government is the prime minister.
Since its independence, Malaysia has had one of the best economic records in Asia, with its GDP growing at an average of 6.5% per annum for almost 50 years. The economy has traditionally been fuelled by its natural resources, but is expanding in the sectors of science, tourism, commerce and medical tourism. Today, Malaysia has a newly industrialised market economy, ranked third largest in Southeast Asia and 29th largest in the world. It is a founding member of the Association of Southeast Asian Nations, the East Asia Summit and the Organisation of Islamic Cooperation, and a member of Asia-Pacific Economic Cooperation, the Commonwealth of Nations, and the Non-Aligned Movement.
0 comments:
Post a Comment